Kamu Seperti Petrichor II
Kamu berkelana
Menjelajahi ruang yang berbeda
Ruang yang panas, kamu tukar dingin
Ruang yang hangat, lantas kamu sejukkan
Kamu seperti petrichor
Hangat sekejap, seketika basah
Menjelajahi ruang yang berbeda
Ruang yang panas, kamu tukar dingin
Ruang yang hangat, lantas kamu sejukkan
Kamu seperti petrichor
Hangat sekejap, seketika basah
Setapak langkah, perlahan menghapus nuansa yang kering
Rintihan titik-titik hujan, pun berjalan bersama angin
Menggalas sarwa kenangan depan teras rumah
Sampai tandas seluruhnya
Kamu seperti petrichor
Mengendap sebentar, lalu seketika pergi
Berlabuh sebentar, untuk sekadar menyapa
Lalu amblas tatkala hujan di genangan belantara
Aku pikir, besok pagi
Pasti aroma petrichor-mu masih menghantui
Jika nanti aromanya ingin aku perbaharui
Apa aku harus menunggu hujan lagi?
Kau Datang Seperti Petrichor (Makassar, 27 Januari 2019), here
Keyword: Indonesia Poem, Puisi Diksi Sulawesi, Puisi Dari Sulawesi
Read Other Poem's Right Here
About The Author Here..
Menggalas sarwa kenangan depan teras rumah
Sampai tandas seluruhnya
Kamu seperti petrichor
Mengendap sebentar, lalu seketika pergi
Berlabuh sebentar, untuk sekadar menyapa
Lalu amblas tatkala hujan di genangan belantara
Aku pikir, besok pagi
Pasti aroma petrichor-mu masih menghantui
Jika nanti aromanya ingin aku perbaharui
Apa aku harus menunggu hujan lagi?
Kendari, 1 Januari 2020
Kau Datang Seperti Petrichor (Makassar, 27 Januari 2019), here
Keyword: Indonesia Poem, Puisi Diksi Sulawesi, Puisi Dari Sulawesi
Read Other Poem's Right Here
About The Author Here..
1 Comments
Good job capt
ReplyDelete